Selasa, 11 Desember 2012

Sejarah Singkat Psikologi Olahraga


Menurut Silva III dan Weinberg (1984), salah satu studi pendahuluan dalam psikologi olahraga telah dilaku­kan oleh George W. Fitz yang menyelidiki waktu reaksi (reaction time) yang tercantum dalam “psychological Review” tahun 1895. Fitz adalah Kepala Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Latihan Fisik pada Havards Lawrence Scientific school sejak 1891 sampai 1899, dan sebagai pertanggungjawab berdirinya Laboratoriurn Pendidikan Jasmani yang pertama di Amerika Utara; telah menciptakan alat-alat untuk mengukur kecepatan dan ketepatan seseorang menyetuh obyek yang dihadapi tiba-tiba dan dalam posisi yang tidak terduga. William G.Anderson , tokoh pendidikan jasmani terkemuka dan tokoh pendiri “American Assosiation for Health, Physical Education, Recreation and Dance” selama tahun akademik 1897-1898 menyelesaikan eksperimen mengenai “Mental practice’, ‘Transfer of Training”, dan “Transfer of muscular Strength” (Ander­son, 1899).
Silva III dan Weinberg (1984) juga mengemukakan hasil studi Robert A. Cumnins (1914) seorang instruktur psikologi pada Universitas Washington yang meneliti efek latihan basket ball terhadap reaksi motorik, perhatian dan kesanggupan mengingat Norman Triplett, ahli psi­kologi dari Universitas Indians menyelenggarakan studi untuk membuktikan hubungan antara pengaruh penonton terhadap penampilan motorik. Scripture, direktur laboratorium psikologi Universitas Yale, berpendapat watak yang baik dan sifat-sifat pribadi dapat diperlihara dengan berperan serta dalam olahraga dan sifat-sifat tersebut dapat ditransfer dalam keadaan yang berbeda kehidupan seseorang.
Menurut Kroll dan Lewis, dalam tulisannya yang dihimpun oleh Straub (198Q), Coleman Robert Griffith pada tahun 1981 telah mulai mengadakan penelitian di Universitas Illinois dengan mengadakan serangkaian observasi informal mengenai faktor-faktor psikologi yang terlibat dalam olahraga bela basket dan sepak bola. Pada tahun 1925 Griffith sudah mengadakan persiapan untuk mendirikan lahoratorium psikologi olahraga. Kemudian secara resmi Griffith inenjadi Direktur dari “the Athlet­ic Research laboratory” di Universitas Illinois. Grif­fith juga disebut-sebut sebagai Bapak Psikologi Olah raga’, khususnya di Amerika.
Silva III dan Weinberg (1984) mengemukakan bahwa banyak orang berpendapat bahwa laboratorium psikologi olahraga di Amerika Utara, di Universitas Illionis, adalah laboratorium psikologi yang pertama di Amerika Utara. Laboratoriurn psikologi olahraga pertama di dunia didirikan oleh Carl Diem di “Deutsche Hochschule Fur Leibesubungen di Borlin pada tahun 1920. Di Rusia A.Z. Ouni mendirikan laboratorium psikologi olahraga di “Institut of physical Culcure” di Leningrad pada awal tahun 1925.
Sebagaimana dikemukakan oleh Kroll dan Lewis, yang dikutib oleh Straub (1980), Griffith lebih banyak mencu­rahkan perhatian untuk meneliti ketrampilan psikomotor, proses belajar, dan variabel-variabel kepribadian. Sehubungan itu Griffith mengembangkan sejumlah alat-alat tertentu, meliputi
(1)   alat pengukur waktu reaksi otot yang diberi beban
(2)   test kecerdikan dalam baseball
(3)   test ketegangan otot dan relaksasi
(4)   test untuk membedakan 4 type serial reaction times
(5)   test untuk mengukur ketenangan, koordinasi otot-otot dan kemampuan belajar.
(6)   test waktu reaksi terhadap sinar, suara dan tekanan
(7)   test untuk mengukur fleksibilitas koordinasi
(8)   test untuk mengukur kepekaan otot
(9)   test kesiapan mental yang dikembangkan khusus bagi atlit
Pada tahun 1932 Griffith meletakkan jabatan Direk­tur “Athletic Research Laboratory” karena suatu pembatalan bantuan finansial. Kemudian sebagai anggota Team Ahli Psikologi Olahraga dan perkumpulan baseball Chicago Club. Griffith menyelenggarakan bemnacam-macam test untuk meneliti kepemimpinan, latihan, kepribadian, motor learning, kemampuan (ability), pada bermacam-macam faktor psikologi sosial. Akhirnya Griffith menjadi professor dalam psikologi pendidikan, menjelang masa depannya.
Sumbangan lain dalam pertumbuhan psikologi olahraga (Silva III dan Weinberg, 1984) telah diberikan oleh John D. Lawther, profesor pendidikan jasmani di pennsylvania State Universitas, dan profesor pendidikan, Clarence Ragsdale di Universitas Wisconsin, yang mendirikan laboratorium motor learning pada tahun 1930. McCloy, dkk. di Stanford psychological laboratory telah menye­lenggerakan proyek penelitian dengan judul “Character Building  Trough Phsycal Education” pada tahun 1930. Penelitian Miles di Stanford difokuskan untuk mengukur waktu reaksi penjaga garis sepak bola. Ternyata bahwa seseorang yang cepat dalam suatu hal, seperti menggerakkan tangan atau jari, tidak berarti bahwa ia juga cepat dalam penampilan motorik yang lain.
Menurut Silva III dan Weinberg (1984) pada tahun 1935 Hen1y mengambil prakarsa mengadakan kursus di Berkeley dengan judul “Psychological Basis of Physical Activity”.  Sesudah perang dunia II , Warren R. Johnson pada tahun 1949 mengawali penelitian mengenai bermacam­-macam elemen stress dan dampaknya terhadap penampilan atlit. tujuan dari salah satu penelitian tersebut adalah membandingkan reaksi emosional sebelum bertanding pada pemain sepak bola dan pegulat. Johnson berkesimpulan bahwa emosi kuat sebagai gejala wajar rasa takut dan resah (cemas) sebelum bertanding tidak tampak sebagai faktor utama yang istimewa pada sepakbola, tetapi ada indikasi yang kuat bahwa ini merupakan sesuatu yang penting dan serius dalam gulat.
Dikemukakan pula oleh Silva III dan Weinberg (1984) beberapa penelitian sesudah perang duriia II yang dilakukan oleh beberapa ahli dari perguruan tingggi, yaitu antara lain:
Tahun 1952 John M. Harmon dari Universitas Boston, dan Johnson dari Universitas Maryland, menemukan reaksi-reaksi emosional dari atlit-atlit College; Tahun 1954 Johnson bersama Daniel H. Hutton (University of Maryland) dan Granvile B. Johnson (Emory University) meneliti sifat-sifat kepribadian dari kelompok selektif atlit-atlit yang tergolong superior;
Tahun 1955 Burris F. Husman (Maryland) menyusun disertasi mengenai agresivitas petinju dan pegulat.
Tahun 1955 Johnson bersama Doniel H. Hutton meneliti dampak olah raga perkelahian terhadap dinamika perkembangan kepribadian.
Pada sekitar tahun 1955 Franklin M. Henrry dan Celeste Ulrich mulai menganalisis pengaruh stress terhadap penampilan atlit; kemudian penelitian ini dilanjutkan para ahli psikologi olahraga yang lain. Howell (1953) meneliti pengaruh ketegangan emosional terhadap kecepatan reaksi dan gerakan; kemudian Howell meninggalkan University of British Columbia pindah ke Universitas Alberta (Canada). Howell dapat digolongkan sebagai pionir psikologi olahraga dan motor learning Canada.

Daftar Pustaka

·         Yunus,Mahmud .dan Uray Johannes.1991.Psikologi Olahraga.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Kegururan dan Ilmu Pendidikan Malang Proyek Operasi dan PErawatan Fasilitas.Jakarta

2 komentar:

  1. AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH
    ADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
    Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
    Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker ||
    FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com
    BBM : D89CC515
    Agen Sbobet terpercaya
    Bandar bola
    Agen bola terpercaya

    BalasHapus
  2. Gambling addiction to gambling addiction: The best advice you can make
    Gambling addiction 안산 출장샵 is a person 안양 출장샵 who has a gambling 경기도 출장안마 problem, and then gets into the casino, and then 사천 출장샵 decides to start gambling 경상남도 출장마사지 again.

    BalasHapus