Menurut Silva III dan Weinberg (1984), salah satu studi
pendahuluan dalam psikologi olahraga telah dilakukan oleh George W. Fitz yang
menyelidiki waktu reaksi (reaction time) yang tercantum dalam “psychological
Review” tahun 1895. Fitz adalah Kepala Departemen Anatomi, Fisiologi, dan
Latihan Fisik pada Havards Lawrence Scientific school sejak 1891 sampai 1899,
dan sebagai pertanggungjawab berdirinya Laboratoriurn Pendidikan Jasmani yang
pertama di Amerika Utara; telah menciptakan alat-alat untuk mengukur kecepatan
dan ketepatan seseorang menyetuh obyek yang dihadapi tiba-tiba dan dalam posisi
yang tidak terduga. William G.Anderson , tokoh pendidikan jasmani terkemuka dan
tokoh pendiri “American Assosiation for Health, Physical Education, Recreation
and Dance” selama tahun akademik 1897-1898 menyelesaikan eksperimen mengenai
“Mental practice’, ‘Transfer of Training”, dan “Transfer of muscular Strength”
(Anderson,
1899).
Silva III dan Weinberg (1984) juga mengemukakan hasil
studi Robert A. Cumnins (1914) seorang instruktur psikologi pada Universitas
Washington yang meneliti efek latihan basket ball terhadap reaksi motorik,
perhatian dan kesanggupan mengingat Norman Triplett, ahli psikologi dari
Universitas Indians menyelenggarakan studi untuk membuktikan hubungan antara
pengaruh penonton terhadap penampilan motorik. Scripture, direktur laboratorium
psikologi Universitas Yale, berpendapat watak yang baik dan sifat-sifat pribadi
dapat diperlihara dengan berperan serta dalam olahraga dan sifat-sifat tersebut
dapat ditransfer dalam keadaan yang berbeda kehidupan seseorang.
Menurut Kroll dan Lewis, dalam tulisannya yang dihimpun
oleh Straub (198Q), Coleman Robert Griffith pada tahun 1981 telah mulai
mengadakan penelitian di Universitas Illinois dengan mengadakan serangkaian
observasi informal mengenai faktor-faktor psikologi yang terlibat dalam
olahraga bela basket dan sepak bola. Pada tahun 1925 Griffith sudah mengadakan persiapan untuk
mendirikan lahoratorium psikologi olahraga. Kemudian secara resmi Griffith inenjadi
Direktur dari “the Athletic Research laboratory” di Universitas Illinois. Griffith juga
disebut-sebut sebagai Bapak Psikologi Olah raga’, khususnya di Amerika.
Silva III dan Weinberg (1984) mengemukakan bahwa banyak
orang berpendapat bahwa laboratorium psikologi olahraga di Amerika Utara, di
Universitas Illionis, adalah laboratorium psikologi yang pertama di Amerika
Utara. Laboratoriurn psikologi olahraga pertama di dunia didirikan oleh Carl
Diem di “Deutsche Hochschule Fur Leibesubungen di Borlin pada tahun 1920. Di
Rusia A.Z. Ouni mendirikan laboratorium psikologi olahraga di “Institut of
physical Culcure” di Leningrad pada awal tahun 1925.
Sebagaimana dikemukakan oleh Kroll dan Lewis, yang
dikutib oleh Straub (1980), Griffith
lebih banyak mencurahkan perhatian untuk meneliti ketrampilan psikomotor,
proses belajar, dan variabel-variabel kepribadian. Sehubungan itu Griffith mengembangkan
sejumlah alat-alat tertentu, meliputi
(1)
alat pengukur waktu reaksi otot yang diberi beban
(2)
test kecerdikan dalam baseball
(3)
test ketegangan otot dan relaksasi
(4)
test untuk membedakan 4 type serial reaction times
(5)
test untuk mengukur ketenangan, koordinasi otot-otot
dan kemampuan belajar.
(6)
test waktu reaksi terhadap sinar, suara dan tekanan
(7)
test untuk mengukur fleksibilitas koordinasi
(8)
test untuk mengukur kepekaan otot
(9)
test kesiapan mental yang dikembangkan khusus bagi
atlit
Pada tahun 1932 Griffith
meletakkan jabatan Direktur “Athletic Research Laboratory” karena suatu
pembatalan bantuan finansial. Kemudian sebagai anggota Team Ahli Psikologi
Olahraga dan perkumpulan baseball Chicago Club. Griffith menyelenggarakan bemnacam-macam test
untuk meneliti kepemimpinan, latihan, kepribadian, motor learning, kemampuan
(ability), pada bermacam-macam faktor psikologi sosial. Akhirnya Griffith
menjadi professor dalam psikologi pendidikan, menjelang masa depannya.
Sumbangan lain dalam pertumbuhan psikologi olahraga
(Silva III dan Weinberg, 1984) telah diberikan oleh John D. Lawther, profesor
pendidikan jasmani di pennsylvania State Universitas, dan profesor pendidikan,
Clarence Ragsdale di Universitas Wisconsin, yang mendirikan laboratorium motor
learning pada tahun 1930. McCloy, dkk. di Stanford psychological laboratory
telah menyelenggerakan proyek penelitian dengan judul “Character Building Trough Phsycal Education” pada tahun 1930.
Penelitian Miles di Stanford difokuskan untuk mengukur waktu reaksi penjaga
garis sepak bola. Ternyata bahwa seseorang yang cepat dalam suatu hal, seperti
menggerakkan tangan atau jari, tidak berarti bahwa ia juga cepat dalam
penampilan motorik yang lain.
Menurut Silva III dan Weinberg (1984) pada tahun 1935
Hen1y mengambil prakarsa mengadakan kursus di Berkeley dengan judul “Psychological Basis of
Physical Activity”. Sesudah perang dunia
II , Warren R. Johnson pada tahun 1949 mengawali penelitian mengenai bermacam-macam
elemen stress dan dampaknya terhadap penampilan atlit. tujuan dari salah satu
penelitian tersebut adalah membandingkan reaksi emosional sebelum bertanding pada
pemain sepak bola dan pegulat. Johnson berkesimpulan bahwa emosi kuat sebagai
gejala wajar rasa takut dan resah (cemas) sebelum bertanding tidak
tampak sebagai faktor utama yang istimewa pada sepakbola, tetapi ada indikasi
yang kuat bahwa ini merupakan sesuatu yang penting dan serius dalam gulat.
Dikemukakan pula oleh Silva III dan Weinberg (1984)
beberapa penelitian sesudah perang duriia II yang dilakukan oleh beberapa ahli
dari perguruan tingggi, yaitu antara lain:
Tahun 1952 John M. Harmon dari Universitas Boston, dan Johnson dari
Universitas Maryland, menemukan reaksi-reaksi emosional dari atlit-atlit
College; Tahun 1954 Johnson bersama Daniel H. Hutton (University of Maryland)
dan Granvile B. Johnson (Emory University) meneliti sifat-sifat kepribadian
dari kelompok selektif atlit-atlit yang tergolong superior;
Tahun 1955 Burris F. Husman (Maryland)
menyusun disertasi mengenai agresivitas petinju dan pegulat.
Tahun 1955 Johnson bersama Doniel H. Hutton meneliti dampak olah raga
perkelahian terhadap dinamika perkembangan kepribadian.
Pada sekitar tahun 1955 Franklin M. Henrry dan Celeste
Ulrich mulai menganalisis pengaruh stress terhadap penampilan atlit; kemudian
penelitian ini dilanjutkan para ahli psikologi olahraga yang lain. Howell
(1953) meneliti pengaruh ketegangan emosional terhadap kecepatan reaksi dan
gerakan; kemudian Howell
meninggalkan University
of British Columbia
pindah ke Universitas Alberta
(Canada).
Howell dapat digolongkan sebagai pionir psikologi olahraga dan motor learning Canada.
Daftar Pustaka
·
Yunus,Mahmud .dan Uray Johannes.1991.Psikologi
Olahraga.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Kegururan dan Ilmu
Pendidikan Malang Proyek Operasi dan PErawatan Fasilitas.Jakarta
AYOO SERBUU GAN MUMPUNG GRATIS DAN MURAH
BalasHapusADU BANTENG, Sabung Ayam, Sportbook, Poker, CEME, CAPSA, DOMINO, Casino
Modal 20 rb, hasilkan jutaan rupiah
Bonus 10% All Games Bolavada || Bonus Cashback 10% All Games Bolavada, Kecuali Poker ||
FREEBET AND FREECHIP 2017 FOR ALL NEW MEMBER !!! Registrasi Sekarang dan Rasakan Sensasi nya!!! ONLY ON : BOLAVADA(dot)com
BBM : D89CC515
Agen Sbobet terpercaya
Bandar bola
Agen bola terpercaya
Gambling addiction to gambling addiction: The best advice you can make
BalasHapusGambling addiction 안산 출장샵 is a person 안양 출장샵 who has a gambling 경기도 출장안마 problem, and then gets into the casino, and then 사천 출장샵 decides to start gambling 경상남도 출장마사지 again.